Pada hakekatnya, kesenian Jawa yang asli dan indah selalu terdapat di dalam lingkungan istana raja dan di daerah-daerah Jawa sekitarnya. Sebagai pusat kerajaan-kerajaan besar terdahulu, pulau Jawa khususnya kota Yogyakarta / Jogja memiliki kesenian khas dan kebudayaan yang tinggi, bahkan merupakan pusat serta sumber kesenian di Indonesia. Di direktori ini, Anda dapat menemukan beragam kesenian Jawa / khas Yogyakarta dan kebudayaan nya yang layak diketahui.
Ketoprak merupakan kesenian Jawa tradisional yang penyajiannya menggunakan bahasa jawa. Jalan cerita di dalam pementasan Ketoprak bermacam-macam, mulai dialog tentang sejarah, sampai cerita fantasi yang biasanya selalu didahului dengan alunan tembang-tembang Jawa yang indah. Kostum dan dandanannya selalu disesuasikan dengan adegan dan jalan cerita.
|
Selanjutnya... |
Sendratari Ramayana sangat terkenal di Yogyakarta. Sendratari Ramayana mempunyai keistimewaan tersendiri karena ceritanya mengisahkan antara pekerti yang baik (ditokohkan oleh Sri Rama dari negara Ayodyapala) melawan sifat jahat yang terjelma dalam diri Rahwana (maharaja angkara murka dari negara Alengka).
|
Selanjutnya... |
Seni Wayang Jawa sudah ada jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu ke indonesia. Wayang merupakan kreasi budaya masyarakat / kesenian Jawa yang memuat berbagai aspek kebudayaan Jawa. Pertunjukan wayang ceritanya menggambarkan jiwa kepahlawanan para nenek moyang yang ada dalam mitologi.
|
Selanjutnya... |
Jathilan adalah kesenian drama tari dengan adegan pertempuran sesama prajurit berkuda dengan senjata pedang, dimana tarian ini mengutamakan tema perjuangan prajurit yang gagah perkasa di medan perang dengan menunggang kuda dan bersenjatakan pedang.
|
Selanjutnya... |
Upacara Bekakak dilaksanakan setiap bulan Sapar, hari Jumat antara tanggal 10-20, dilakukan untuk menghormati awah Kyai dan Nyai Wirasuta yang menjadi abdi dalem Penangsang HB I, bertugas membawa payung kebesaran Pakubuwono I. Oleh masyarakat sekitar, mereka dianggap sebagai cikal bakal penduduk Gamping. kesenian khas yogyakarta - kesenian jawa (red) |
Selanjutnya... |
Menurut riwayat, Cupu Ponjolo berjumlah tiga buah, ditemukan di laut oleh Kyai Panjolo yang sedang menjala ikan di laut. Oleh masyarakat Desa Mendak, Girisekar, Panggang, Gunung Kidul dipercaya dapat memberi perlambang dan ramalan tentang masa depan desa tersebut. Ketiga buah cupu diletakkan di dalam kotak dan dibungkus dengan ratusan lapis kain mori, disimpan di ruangan khusus. Menurut riwayat, Cupu Ponjolo berjumlah tiga buah, ditemukan di laut oleh Kyai Panjolo yang sedang menjala ikan di laut. Oleh masyarakat Desa Mendak, Girisekar, Panggang, Gunung Kidul dipercaya dapat memberi perlambang dan ramalan tentang masa depan desa tersebut. Ketiga buah cupu diletakkan di dalam kotak dan dibungkus dengan ratusan lapis kain mori, disimpan di ruangan khusus. Saat upacara, bungkus kain mori dibuka dan diteliti satu per satu untuk menemukan gambar atau motif yang tertera di kain mori. Gambar tersebut menjadi perlambang atau ramalan terhadap apa yang akan terjadi di masa depan. Upacara ini biasa dilaksanakan pada malam hari menjelang musim hujan (September-Oktober), pada hari pasaran Kliwon. Oleh masyarakat Desa Mendak, Girisekar, Panggang, Gunung Kidul dipercaya dapat memberi perlambang dan ramalan tentang masa depan desa tersebut. Ketiga buah cupu diletakkan di dalam kotak dan dibungkus dengan ratusan lapis kain mori, disimpan di ruangan khusus. |
Selanjutnya... |
Grebeg Maulud merupakan acara puncak dari peringatan kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maulud, setelah esoknya perangkat gamelan Kyai Nogowilogo dan Kyai Gunturmadu dibawa masuk kedalam Kraton, oleh masyarakat kejadian disebut "Bendhol Songsong".
|
Selanjutnya... |
Upacara Labuhan Pantai mempersembahkan pakaian wanita, alat-alat rias, sirih, bunga dan lain-lain ke Laut Selatan, sebagai bentuk permohonan untuk mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Ratu Kidul penguasa Laut Selatan.
|
Selanjutnya... |
Upacara adat ini dilaksanakan oleh penduduk Wonolelo, Wedomartani, Ngemplak Sleman pada setiap bulan Sapar, Kamis Pahing malam Jumat Pon, sebelum tanggal 15 bulan Jawa. Inti dari upacara ini adalah mengarak pusaka Ki Ageng Wonolelo yang menjadi tokoh leluhur keturunan Brawijaya, dianggap sebagai cikal bakal penduduk Wonolelo. Upacara adat ini dilaksanakan oleh penduduk Wonolelo, Wedomartani, Ngemplak Sleman pada setiap bulan Sapar, Kamis Pahing malam Jumat Pon, sebelum tanggal 15 bulan Jawa. Inti dari upacara ini adalah mengarak pusaka Ki Ageng Wonolelo yang menjadi tokoh leluhur keturunan Brawijaya, dianggap sebagai cikal bakal penduduk Wonolelo. Upacara Saparan Wonolelo dilaksanakan oleh penduduk Wonolelo, Wedomartani, Ngemplak Sleman pada setiap bulan Sapar, Kamis Pahing malam Jumat Pon, sebelum tanggal 15 bulan Jawa. Inti dari upacara ini adalah mengarak pusaka Ki Ageng Wonolelo yang menjadi tokoh leluhur keturunan Brawijaya, dianggap sebagai cikal bakal penduduk Wonolelo. |
Selanjutnya... |
Nabi Muhammad S.A.W. lahir pada tanggal 12 Bulan Maulud, bulan ketiga dari tahun Jawa. Di Yogyakarta, kelahiran Nabi Muhammad diperingati dengan Upacara Grebeg Maulud. Sekaten merupakan upacara pendahuluan dari peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. yang diselenggarrakan pada tanggal 5 - 12 dari bulan yang sama.
Posting Komentar